Bukan Waktunya Galau Kuliah
2/05/2013“Dulu untuk ngedapetinnya berusaha mati-matian, eh sekarang udah dapet malah bingung mau dilepas apa enggak” eitsss....
“Jangan bermimpi tinggi-tinggi, kalau jatuh nanti sakit *gubrak*” yapp, itu nyesek
Yapp sekarang saatnya anak kelas 3 SMA musim galau, galau pacar dan juga galau kuliah, kalau yang jomblo mungkin cuman galau kuliah saja muahahaha..
Yap, di TL ada tweet semacam itu. Sekarang udah ada yang keterima masuk perguruan tinggi walaupun swasta tetep saja galau, bingung mau dilepas atau enggak bahahaha.. yepp.. disini gue bakal cerita tentang pengalaman gue saat kelas 3 SMA, masa yang buta cinta dan buta asmara #salahkonsep
Saat kelas 1 SMA gue termasuk golongan yang biasa-biasa saja semester 1 peringkat 10 kelas dan semester 2 peringkat ... *lupa 11/12*, peringkat 10 di kelas gue itu bisa masuk 5 besar dikelas laen FYI, oke #skip. Saat kelas 2 SMA gue sangat aktif dalam ekskul Mading dan gue menjadi leadernya pada saat itu, dan Semester 3 gue berada diperingkat 20, udah mulai berkurang kegiatan, pada semester 4 gue kemajuan berada diurutan 16/17 kalau nggak salah sih buahahaha...
*Bay lu ternyata parah yak muahahaha* yapp bisa dibilang begitu, setelah masuk semester 5 gue mendapat peringkat 5 dalam kelas wooo.. ini selama gue SMA adalah hasil fantastis muahaha.. mau tau rahasianya?
Gampang.. jadilah seorang jomblo dan kau akan mendapatkan hasil yang memuaskan #penting, memasuki semester 6 pasti mulai banyak seleksi masuk perguruan tinggi, yang gue ikuti pertama kali adalah SMBB Telkom, alhamdulillah gue lolos.
Setelah itu gue ikut seleksi Politeknik manufaktur Bandung, lolos untuk seleksi rapot dan tinggal tes fisik, tetapi dengan berbagai pertimbangan gue tidak berangkat, karena sudah memiliki “tabungan bangku kuliah”. Logikanya gini, gue udah dapet kuliah S1 terus kenapa gue ikut tes kuliah D3?
Nah, sampai akhirnya dibuka pendaftaran SNMPTN Jalur undangan, yak, dengan track ranking seperti gitu alhamdulillah gue masih bisa bersaing dengan yang lain untuk memperebutkan quota dari sekolah karena alhamdulillah nilai gue nggak hancur untuk mata pelajaran yang diperhitungkan. Dan gue mengisi pilihan satu UGM dengan prodi Teknik Mesin dan Fisika Feknik, pilihan dua ITS dengan prodi yang sama juga, *FYI Gue pada awalnya pengen pilihan pertama ITB, cuman nggak pede dengan nilai gue T.T
Pada saat itu gue berharap banget bisa masuk di pilihan ke 2 UGM yaitu Fisika Teknik, karena untuk Teknik Mesin gue cuman pengen di FTMD ITB, pengumuman hasil seleksi kalau nggak salah 1 bulan lebih saat itu, ditengah-tengahgue udah nggak yakin dengan hasilnya, dan toh kalaupun diterima nggak yakin kalau musti jalanin itu, karena gue pengen kuliah di Bandung. Namun nasib berkata lain, gue diterima di UGM prodi Teknik Mesin, dimana gue nggak berharap masuk disitu.
Yapp, itu adalah saat dimana gue merasakan galau yang sebenernya *tsahh~, gue sendiri sulit untuk menerima hasil itu, dari sore sampai malam gue cuman tiduran di kost mikirin apa yang harus gue perbuat, gue telfon orang tua dan katanya gue suruh mikirin pelan-pelan juga. Gue berfikiran selayaknya orang tua pada umumnya, pasti bangga kalau anaknya bisa mendapatkan bangku kuliah di universitas negeri seperti UGM, Hampir jam 12 malem gue mencoba buat bener-bener menata hati dan mulai sedikit bisa menerima apa yang terjadi saat itu *FYI, bukan lebay bukan apa, ini seriusan :p*
Keesokan harinya setelah selesai jadwal sekolah dan beres-beres kost, gue lalu balik ke rumah dengan perasaan santai karena sudah menerima hasil dengan ikhlas. Sesampainya dirumah gue langsung tiduran sambil nonton TV, dan mama bilang “Le, jare papa pilih Telkom wae” (Nak, katanya papa pilih Telkom saja), dan gue cuman bisa mikir dan berkata “Haa?”. Wakss, disaat gue menata Hati untuk menerima hasil seleksi sesampainya dirumah dikejutkan dengan perkataan seperti itu. Dan setelah bokap gue dateng, beliau duduk santai didekat gue dan ngobrol santai, lalu menjerumus masalah perkuliahan, “le, ning telkom wae, gakpopo larang insyaallah sek enek gae biayai”(Nah, di Telkom saja, insyaallah masih ada buat membiayai ), gue cuman tanggepin hemmm....
Ternyata jauh-jauh hari sebelumnya, bokap gue sudah bertanya-tanya ke temen kantornya dan anak teman kantor bokap gue yang lulusan Teknik dan udah kerja. Dan hasilnya memang semua orang lebih menyarankan untuk memilih yang IT Telkom karena merupakan kampus teknik, tetapi gue juga berfikir kalau di IT Tlkom gue keterima di prodi yang gue pengen tetapi prodi itu baru sehingga belum terakreditasi (Semoga tahun ini sih muehehe..).
Lalu gue bertanya pada orang tua “Terus kenapa dulu suruh daftar di UGM?” dan ternyata jawaban mereka sederhana intinya kampus negeri pasti biaya lebih murah dan biaya hidup di Jogja tidak jauh dengan Madiun. Disitu gue inget bener, betapa pedulinya orang tua gue sampai rela perjalanan dari Ngawi ke Jogja hanya untuk menyerahkan surat pernyataan kebersediaan pembayaran biaya awal gitulah, padahal bisa dikirim lewat kantor pos, cuman mereka takut kalau suratnya terlambat sampai ke panitia seleksi.
Nah dengan orang tua berkata seperti itu, berarti gue harus kembali menata hati mengikuti kemauan orang tua, yah untuk hal ini sangatlah berat karena gue juga memikirkan berita bahwa kalau jalur undangan dilepas, maka adik kelas akan di blacklist dari kampus itu. Untuk hal ini gue berkonsultasi denga salah satu guru di SMA, bukan guru BK juga sih, dari situ beliau berpesan yang intinya “Masa depan kamu lebih penting, kamu nggak selamannya bakal bergantung pada sekolah ini, dan kamu jangan mengorbankan masa depan kamu yanya karena kamu memikirkan orang lain”, tetapi kebetulan kepala sekolah lewat dan bertanya-tanya ada apa gue diruangan itu, dan beliau bilang “dipikir-pikir dahulu, kasihan adik-adik kamu nanti kesulitan cari sekolahnya”
Yapp, untuk hal yang satu ini gue sangat bimbang, dan butuh beberapa hari sehingga gue bisa menata hati dengan mantap untuk melepas Teknik Mesin UGM. Hari-hari disekolah juga berjalan santai karena tidak ada yang tahu tentang keputusan gue mencabut hasil seleksi ini, pikiran mulai terbebani lagi saat wisuda kelulusan dibacakan nama-nama anak yang lolos SNMPTN Undangan. Disitu ada salah satu guru yang gue sudah menganggapnya seperti orang tua sendiri walaupun beliau nggak pernah mengajar di kelas.
Seiring berjalannya waktu kabar gue mencabut SNMPTN Undangan mulai tersebar, dan mungkin seiring dengan itu mungkin banyak orang yang berubah jadi membenci gue, yah.. gue cuman bisa mendoakan mereka mendapatkan yang terbaik. Bokap gue mengirim surat ke panitia SNMPTN UGM berisi surat permohonan maaf dan pengunduran diri dengan alasan yang nggak bisa gue ceritain, setidaknya itu usaha menghindarkan sekolah dari isu blacklist, semoga saja bisa berbuat lebih :)
Yaps, kelar urusan UGM gue pengen fokus ke ITB seperti yang gue harapin, karena gue udah ada tabungan bangku kuliah dan udah bayar administrasi semester 1 beres, gue nggak mau nanggung untuk mengikuti SNMPTN Tulis, tetapi orang tua sebetulnya sudah menyarankan untuk tidak tes tulis cukup di IT Telkom saja. Gue berfikir udah bayar bimbel masak nggak digunaiin sih, nah gue ngomong ke orang tua untuk tetep tes, yah gue berangkat ke Jakarta dulu sebelum ke Bandung untuk test, dan pengumuman pun keluar, gue nggak keterima di SNMPTN Undangan di FTMD maupun FTSL, yasudah saya santai karena juga sudah memantapkan hati di It Telkom Bandung.
Yaps, dan sekarang gue berstatus mahasiswa It Telkom Bandung, tidak ada penyesalan terhadap keputusan-keputusan itu, gue juga selalu mendoakan orang-orang yang membenci saya karena hal ini untuk mendapatkan yang terbaik.
Buat yang menjadi benci gue karena keputusan yang gue ambil:
Kamu belum merasakan gimana rasanya diantara 2 pilihan, pilih orang lain atau pilih orang tua dan itu bakal menentukan masa depan, tau kan ridho orang tua(Ibu) itu ridho siapa?.
Pesan dari gue:
- Kalau lu udah punya cadangan kuliah dan itu memiliki kualitas bagus, maka kamu harus memilih tempat yang jauh lebih bagus di SNMPTN nanti, jangan nanggung dalam memilih. Misal kamu keterima di universitas swasta yang bagus, maka kamu harus ambil PTN yang nggak maen-maen, atau bahkan kedinasan :)
- Hilang duit dalam urusan kampus karena melepasnya itu merupakan resiko, kamu harus berusaha untuk mengganti biaya tersebut dengan cara membahagiakan orang tuamu kelak ketika kamu telah sukses.
- Selalu pertimbangkan dengan matang untuk memperoleh keputusan yang terbaik
- Kalau kamu melepaskan cadanganmu, berarti kamu bertaruh kesempatan, maka kalau sudah dilepas kamu harus mati-matian bertarung lagi dengan orang-orang yang belum kamu ketahui kemampuannya.
- Kesuksesanmu tidak 100% karena almamatermu, tetapi karena 100% Usaha serta doamu
Picture : http://www.l3analytics.com/2012/01/26/my-hopes-for-web-analytics-in-the-future/
NB: Nggak ada niat untuk pamer atau sebagainya, masih banyak orang yang lebih dari saya, saya hanya berbagi cerita yang mungkin dapat membuka pikiran kalian :)
56 Komentar
Kuliah 2 tempat aja kak :D gue rencana mau bunuh diri pake cara itu...
BalasHapus@Putra Harda Pratama *nyodorin pisau
BalasHapushebat ya targetnya universitas yang super2 semua,,
BalasHapussetuju, semakin jomblo semakin tinggi nilai...
ane juga ikutan undangan ekonomi UI dulu, tapi ngga lulus, padahal dapet beasiswa bidikmisi lho...
nyoba yang ke 2 di Universitas Paramadina, ada 2 tes, tes terakhir ngga lulus.,..
an eputus asa, ngga ada ujan, ngga ada mendung, ane nyoba STAN, dan beruntung bisa lulus.. *curcol
@sabda awal waps, super bang. Jalannya orang untuk kesuksesan emang unik, hehe.. gue sebenernya diarahin ke STAN, cuman nggak suka kerjanya nanti wehehe..
BalasHapus@Putra Harda Pratama waks, kalau 2 tempat tapi jurusan sama2 teknik ya pangkatnya tetep aja 1 bray :P
BalasHapusKEREN BANGET LO, gue salut!
BalasHapusTapi emg lo bisa dibilang egois sih tapi smoga ga terulang lg kybginian.
@viwviw makasih kk, yapp semoga :)
BalasHapusKalau ngomongin milih tempat kuliah paling penting menurut gue kudu liat jurusan yang paling diminati. Kalau bisa yang udah kebayang "Gue mau masuk jurusan ini karena gue pengen jadi ini". Menurut gue itu paling penting lebih dari apapun, bahkan lebih penting daripada jurusan yang dipilihin oleh ibu sendiri. Bukan ngajarin durhaka, tapi tetep aja yang akan menjalani hidup kita ya kita sendiri.
BalasHapuspengalaman dulu waktu mau milih kuliah. Begitu dapet STT telkom (Dulu namanya masih STT telkom), gue ga ikut tes dimana - mana lagi walau ibu nyuruh (bahkan hampir memaksa) untuk ikut tes polban. Alhamdulillah gue ga kualat. SNMPTN keterima. gue senang. orang tua pun senang.
hehehe maaf panjang. btw salam kenal dulu ah biar ga slek. gue Agung dari Bandung (tapi kerja di depok). 23 tahun. ikut grup kancut keblenger juga. :D
@satriyadiwibowo salam kenal juga bang :D
BalasHapusnah setuju, minat dan bakat itu emang yang utama, untungnya orang tua support anaknya nih wehehe..
mending bingung milih kuliah dari pada bingung gak dapet kuliah :D
BalasHapus@Rizky Ashyanita hahaha bener itu lebih enak :D
BalasHapusgue dulu sblm lulus jg udah dpt swasta desain grafis. tapi babe gue guru, ya untung aja bisa snmptn ketrima juga di PTN buat nerusin babe haha :p
BalasHapus*curcol
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetuju, kesuksesan tidak ditentukan almamater. Dulu gua pernah kuliah di PTN terbaik di kota gua dan setelah kuliah satu tahun, akhirnya gua pindah karena ternyata kuliah di PTN tuh tidak semudah yg kita kira. Banyak intrik2 yg ujung2nya duit dan kadang pengajarannya juga ga bagus.
BalasHapusGua tahun lalu lulus dari jurusan DKV sebuah univ swasta di kota gua dan gua lulus dengan bangga karena gua ga cuma nebeng nama, tapi gua juga punya skill, hehehe
wah sukses bang buat lau. Bener, PTN emang murah ya ibarat kendaraan masak murah mau selamat yakan? jadi di PTN harus lebih survive buat dapet skill :)
HapusSetuju!
BalasHapusAku selalu dapet ranking 3 besar di kelas dari semester 1-6 (seringnya 2/1).. tapi aku nggak lolos undangan meskipun banyak temen2 yang nilainya dibawah aku yang lolos :D
Sekarang aku di Univ. Bakrie jurusan akuntansi semester 2 dan dapet beasiswa full. Dari yang sama sekali nggak kenal akuntansi, sekarang jadi suka banget apalagi sama dunia ekonomi :D
Aku yakin sih, selalu ada "Yang Di Atas" yang nempatin terbaiknya kita dimana.
*agak nggak nyambung sih dengan posting* :P
Yeppp..
Hapussugoi desu yoo :D
Semoga cerita kamu membawa berkah kepada yg galau hehehe
ini ceritanya beneran sama banget kaya yang aku alamin sekarang, .tapi cuma bedanya d jurusannya, .sumpah aku binggung bgt sampe saat ini, dan aku sampai sekarang belum bisa memutuskanya, .di satu sisi aku ingin menuruti kemauan orang tuaku tapi di satu sisi lain aku tidak ingin sekolahku d blacklist terutama adek kelasku, .huh entahlah aku masih binggung
BalasHapusAk kelas gue nyatanya tetep ada yg masuk di UGM kok, Brake the rule, follow your heart *kata poconggg
Hapushm gitu, iya makasih ya sarannya, terus kalo mau buat surat pengunduran diri sm permohonan maaf itu formatnya gimana ya kalo boleh tau?
Hapusbikin aja seperti alasan udah keterima di kedinasan atau apa..
Hapuskalau aku kemaren "Bekerja di perusahaan saudara di korea" huahahaha xD nggak formalyg penting sopan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusOrang madiun bro? sama dong, saya juga dari madiun
BalasHapusdulu sma mana bos?
sman 3 madiun nyehehe... salam kenal ya :v
HapusWealah arek SMAGA :D salam kenal yak adik kelas
Hapusohh iya ta? heuheu salam kenal juga :))
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskak aku di terima di telkom (gak tes, cm ngumpulin rapot dan beli pin 300rb). daftar ulg plg lambat 27des, tp aju bingung mau aku terima atau aku lepas ? :(
BalasHapustinggal kamunya sesuai keinginan itu apa nggak, jadi gini ada pilihan mau kehilangan uang atau kehilangan kesempatan. kalau rela uang ya daftar telkom terus daftar PTN yang lebih bagus dari telkom, kalau keterima di PTN dan kamunya suka ya lepas yang di telkom. nah kalau rela hilang kesempatan kamu gaperlu daftar ulang telkom jadi daftar PTN aja,
Hapuscuman pengalaman ada temen gue yang nggak daftar telkom (S1 tek.Industri) galulus snmptn di jurusan yang dipengen akhirnya sekarang kuliah di D3 bukan S1. kalau gue dulu lulus di telkom dan di daftar ulang terus Ptn lulus tek,mesin tapi ga diambil, :D
kelebihan dan kekurangan di telkom apa sih kaj?
BalasHapuswah itu tergantung persepsi masing-masing. kalau dosen gue yang lulusan ITB itu bilang kalau itb kuat di analisis tapi telkom lebih kuat di skill terjun kelapangan langsung.
HapusITB bandung utara dan telkom bandung selatan :D
nah loh pilih mana :D
mau berbagi kisah menakjubkan gan :)
BalasHapushttp://coretanlogika.blogspot.com/2013/12/kisah-diterimanya-di-telkom-university.html
Sekarang gue jg galau ni...saya diterima di ITB fakultas teknik sipil lewt snmptn...tp orang tua gue daa beliin saya rumah untuk kuliah di Jakarta...kuliah di Universitas Bina Nusantara...gue bingung apa yang harus aku lakukan? saya takut sekolah saya kenak blacklist oleh ITB....
BalasHapusWahaha.. sama sih pas itu. :|
HapusGue sih lebih memilih mendalami apa mau gue sendiri saat itu. soalnya wakil kepala sekolah waktu itu bilang "Nggak selamanya kamu harus bergantung pada instansi ini, ada saatnya kamu memilih kata hati kamu" begituu... :D
Jadi ikutan galau. Keterima di tel-u d3 tek. Telekomunikasi Blm bayar tapi.
BalasHapusKalo lulusan telkom nanti kerjanya gimana sih kak? Trs ada beasiswa gitu gak
Kerja mau kuliah dimana aja sih sama aja, yang menentukan ya orangnya..
HapusBeasiswa ya rajin-rajin cari aja.
saya bingung nih kak, alhamdulillah saya lolos telkom dan stan. sekarang saya berada diantara ujung kebingungan.telkom atau stan yang harus saya pilih. masukan bisa datang dari mana saja. mungkin ada yang memiliki saran?
BalasHapusTergantung di stan dapet pendidikan apa? dan di telkom apa? terus passion kamu apa? hehehe
Hapusdi stan insha allah d3 perpajakan tapi masih ada 2 tahap test lagi. di telkom tek.telekomunikasi. saya rasa minat saya terhadap keduanya sama.
Hapusbinggo TT di telkom kata2nya pernah terbaik se asia tenggara.. :v
Hapussemoga nggak salah pilih :D
iya ka. doakan ya :D
HapusSetelah baca ini, hati saya mulai melunak Kak, pengalaman saya mirip dengan yang dialami kakak hanya beda sekolah saja. Terima kasih yaa
BalasHapusyemmee bro :)
HapusKakak dari magetan ya?
BalasHapusbukan, saya ngawi, sma di madiun, skrg kuliah di bdg.
Hapusmas ane dah daftar di Telkom-Univ nih doain ye biar keterima soalnya ngebet bgt XD
BalasHapusterus ane daftar yg lebih dari 1 jurusan, ane daftar di S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Industri, S1 Teknik Telekom, minta sarany
*curcool
saran apa? :o
Hapusgajadi deh .... :v
Hapusbtw ane dah diterima nih Fakultas Teknik Informatika, rencananya mo diambil mohon bimbinganya
bimbingan apa? haha..
Hapusgue teknik fisika bray.. :v
Saya bingung. Udah keterima di Telkom S1 Teknik Informatika. Tapi, masalah biaya, orang tua saya kurang dalam masalah itu. Tapi, saya ingin kesana.. Bagaimana nih solusinya?
BalasHapusSolusinya coba daftar informatika negeri. atau ikut di telkom yang jalur dapat beasiswa..
HapusInformatika bukan belajar komputer loh ya, melainkan bakal coding pemrograman, aplikasi dll :D
kalo dapet Teknik elektro telkom itu bagus gak ya?
BalasHapuscontoh surat pengunduran dirinya gmn ya? soalnya aku persis sama kayak kamu hehehe
BalasHapusSurat seadanya aja weh asal sopan dan jelas karena itu sebagai itikat baik aja.. jadi ya surat nggak resmi :D
Hapushaha knp gk milih polman bandung mas ?
BalasHapusKak mau tanya nih, kalo cewek masuk jurusan teknik fisika wajar gak? Soalnya saya keterima di univ telkom jurusan teknik fisika tp bingung mau diambil atau enggak soalnya itu jurusan yg kebanyakan peminatnya cowok kan
BalasHapus"Baca tanpa komentar itu kurang lengkap seperti hati orang jomblo" :p
Jadi berkomentarlah bebas, Kritik dan saran sangat diperlukan. Asal gak SARA dan jangan ANONIM yak, nggak usah ngasih link blog, pasti dibuka kok blog kamu :))